Parabolic
SAR adalah indikator yang pada awalnya digunakan untuk mengetahui kapan
trend akan berhenti (stop) dan balik arah (reverse) . Namun sering
penggunaannya, ternyata parabolic sar juga banyak digunakan sebagi entry
point.
Pad sebuah
grafik , parabolic sar digambarkan dalam bentuk titik – titik atau dot
yang berada diatas atau dibawah grafik .Seperti ini :
Cara
penggunaan indikator parabolic sar ini sangat sederhana , yaitu titik –
titik dibawah grafik menunjukan signal beli dan tirik yang berada di
atas grafik menunjukan signal jual. Namun
dalam prakteknya , tidak semua titik itu dijadikan signal beli atau
signal jual , karena jika itu dilakukan bisa saja kita membeli ketika
harga untung trend naik , atau menjual di ujung trend turun. Oleh karena
itu demi meraih banyak pip , kita membeli ketika titik-titik parabolic
sar akan membentuk trend naik . Serta kita menjual ketika ttitik-titik
Sar menunjukan akan terjadi trend turun.
Karena parabolic sar ini adalah indikator jenis trending , maka hanya bisa digunakan pada kondisi trend naik atau trend turun. Parabolic sar tidak bisa digunakan pada kondisi trend side away .
1. Entry point pada trend naik
Kita sudah
tahu bahwa trend naik ditandai adanya low yang meninggi , oleh karena
itu jika digabungkan dengan parabolic sar kondisi sebagai enty point
trend naik adalah ketika ada low yang meninggi disertai munculnya
beberapa titik sar di bawah grafik
2. Entry point pada trend turun
Untuk
melakukan open Sell menggunakan parabolic sar , entry pointnya adalah
ketika ada high yang merendah dan muncul titik sar diatas grafik
Penggunaan
parabolic sar dalam menentukan trend yang akan terjadi sangat ampuh
jika digabungkan dengan bollinger band. Entry pointnya yaitu ketika
bollinger band smengalami breakout dan titik sar muncul dibawah grafik.
Sumber: siembah.com