GuidePedia

Stochastic adalah sebuah indikator oscillator yang berfungsi untuk mengukur kejenuhan pasar . Namun jika dibandingkan dengan RSI , stochastic memiliki kelebihan yaitu memiliki signal beli dan jual.

Market dikatakan overbought bila nilai stochastic diatas 80 , dan dikatakan oversold jika market bernilai dibawah 20 .

Pada kondisi overbought , kita bisa bersiap-sip mengambil posisi open buy , karena market akan balik arah turun. Dan pada kondisi oversold kita bisa bersiap-siap untuk mengambil posisi open sell , karena market akan balik arah naik.

Ada 2 strategi yang bisa pakai dengan menggunakan stochastic . Yaitu :

1. Buy bottom sell top Strategy
Yaitu membuka posisi ketika market dalam kondisi jenuh dan terjadi perpotongan stochastick .
Entry point Open buy adalah ketika stochastic bernilai dibawah 20 dan garis signal memotong garis utama dari atas , sehingga selanjutnya garis signal akan berada dibawah garis utama.
Sedangkan entry point untuk Open Sell adalah ketika stochastic bernilai diatas 80 dan garis signal memotong garis utama dari bawah , sehingga selanjutnya garis signal akan berada diatas garis utama. 

stochastic oscilator 01

 2. Konvergen strategy
Indikator stochastic juga bisa mengalami konvergen dan divergen , oleh karena itu pada saat terjadi konvergen atau divergen kita bisa menggunakannya sebagai saat untuk masuk pasar .

Entry point open buy adalah ketika terjadi grafik yang semakin merendah sedangkan stochasticknya meninggi , ditambah adanya garis signal yang memotong garis utama dari atas .

Untuk entry point open sell , adalah ketika grafik semakin meninggi sementara stochastic nya merendah , ditambah garis signal yang memotong garis utama dari bawah .

stochastic konvergenstochastic oscilator 02

Itulah cara menggunakan stochastic oscilator dalam analisa teknikal .





Sumber: siembah.com
 
Top